Cara Memilih dan Menyeleksi Calon Bibit Kambing Yang Bagus | Infonesiah
Ciri-ciri Bibit Kambing yang Bagus. Hal yang sangat penting dalam memulai usaha memelihara kambing baik untuk penggemukan maupun untuk breeding atau budidaya adalah bibit. Bibit yang baik menjadi salah satu faktor keberhasilan usaha pemeliharaan ternak kambing. Perlunya pengetahuan ciri-ciri kambing bakalan yang baik atau kambing calon indukan yang baik sangat penting dikuasai oleh peternak kambing. Pemilihan bibit ternak kambing harus disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan dan bangsa kambing yang ada, contohnya untuk penghasil susu sebaiknya dipilih dari kambing Etawah/kambing Saanen. Bibit yang akan dipilih umurnya diatas 3 bulan atau lepas sapih.
Memilih ternak untuk dijadikan bibit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu berdasarkan Silsilah keturunan kambing (jika ada recordingnya) dan Visual atau langsung melihat fisik kambing yang akan dipelihara. Dalam seleksi cara visual sebenarnya termasuk dengan perabaan.
Cara Seleksi Bibit Kambing berdasarkan Silsilah
Seleksi menggunakan silsilah keturunan didasarkan pada catatan prestasi tetua dari individu. Biasanya dilaksanakan pada seleksi galur murni, dimana hasilnya tidak perlu tampak. Dalam "garis keturunan" yang sama tidak semua sifat yang dituju dapat diturunkan. Biasanya cara ini diaplikasikan pada seleksi hewan-hewan muda yang belum berproduksi; atau terhadap sifat yang terkait seks. Misalnya memilih pemacak pada kambing perah, padahal seekor jantan tidak pernah menghasilkan susu, maka yang dilihat adalah produksi susu induknya.
Selain untuk menduga sifat unggul calon bibit yang dipilih, silsilah juga berguna untuk menghindari kemungkinan sifat kurang baik yang akan diturunkan, misalnya sifat keibuan yang tidak baik, kesulitan melahirkan dan lain – lain.
Seleksi calon bibit berdasarkan silsilah tidak dapat dilakukan jika tidak ada pencatatan (recording) yang baik dari peternak. Oleh karena itu sangatlah penting bagi pertenak melakukan recording, selain sebagai bahan evaluasi usaha juga sangat berguna untuk seleksi calon bibit.
Cara Seleksi Kambing berdasarkan Visual (eksterior)
Memilih ternak berdasarkan visual berarti kita memilih ternak berdasarkan sifat-sifat yang tampak. Memilih bibit dengan cara ini hampir sama saja dengan seleksi untuk tujuan produksi. Ternak untuk bibit sebaiknya dipilih pada waktu masih muda, paling tidak seumur pasca sapih, sehingga masih ada waktu untuk pemeliharaan yang ditujukan sebagai bibit.
Seleksi bibit jantan biasanya lebih diutamakan karena jantan mempunyai keturunan lebih banyak daripada ternak betina (seekor pejantan yang baik dan sehat akan mampu melayani 20 - 30 ekor betina). Selain sifat-sifat produksi, faktor kesehatan harus diperhatikan, faktor ini erat kaitannya dengan kemampuan reproduksi. Secara umum ternak calon bibit tidak cacat, kaki lurus dan tegak, lincah, dan tidak pernah terserang penyakit yang berbahaya. Pertumbuhan kelamin harus normal, kondisi tubuh tidak terlalu gemuk atau kurus.
Cara ini biasa dilakukan oleh petani ternak ketika memilih ternak di pasar hewan, dimana asal usul ternak pada umumnya tidak diketahui, dalam keadaan seperti itu biasanya dipilih ternak yang penampakan fisiknya paling bagus dibanding ternak yang lain.
Berikut ini ciri – ciri visual yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bibit kambing:
Umur pubertas/dewasa kelamin.
Kesuburan dan jumlah anak sampai sapih.
Bobot lahir,
bobot sapih
bobot badan dewasa.
Sifat keindukan.
Bentuk tubuh
Tidak ada cacat
Untuk Betina Calon Bibit:
Bentuk tubuh kompak/padat.
Dada dalam dan lebar.
Garis punggung lurus.
Bulu bersih dan mengkilat.
Badan sehat dan tidak cacat.
Bentuk kaki normal.
Kaki lurus dan kuat.
Tumit tinggi.
Bentuk ambing normal dan simetris (kiri dan kanan sama besar).
Tidak terlalu menggantung.
Jumlah putting dua buah.
Bila diraba halus dan kenyal.
Tidak ada infeksi atau pembengkakan
Kesuburan
- Umur pubertas/dewasa kelamin.
- Kesuburan dan jumlah anak sampai sapih.
- Bobot lahir,
- bobot sapih
- bobot badan dewasa.
- Sifat keindukan.
- Bentuk tubuh
- Tidak ada cacat
Untuk Betina Calon Bibit:
- Bentuk tubuh kompak/padat.
- Dada dalam dan lebar.
- Garis punggung lurus.
- Bulu bersih dan mengkilat.
- Badan sehat dan tidak cacat.
- Bentuk kaki normal.
- Kaki lurus dan kuat.
- Tumit tinggi.
- Bentuk ambing normal dan simetris (kiri dan kanan sama besar).
- Tidak terlalu menggantung.
- Jumlah putting dua buah.
- Bila diraba halus dan kenyal.
- Tidak ada infeksi atau pembengkakan
Kesuburan
- Asal dari keturunan kembar/lebih dari dua.
- Alat kelamin normal.
Keadaan Gigi
- Jumlah gigi lengkap.
- Rahang atas dan bawah rata.
Sifat Keindukan
- Mempunyai sifat mengasuh anak yang baik.
- Penampilan jinak dan sorot matanya bersifat ramah.
Umur
- Betina muda siap dikawinkan pertama kali pada umur lebih kurang 10-12 bulan, walaupun pada umur 8 bulan sudah menunjukan birahi sebaiknya jangan dikawinkan dahulu karena belum dewasa tubuh.
- Induk masih produktif sampai umur 5-6 tahun.
Pejantan Calon Bibit Bentuk Tubuh
- Tubuh besar, relatif panjang.
- Pilih yang besar diantara jantan yang umurnya sama.
- Dada dalam dan lebar.
- Bagian tubuh belakang lebih besar dan tinggi.
- Badan sehat dan tidak cacat.
- Bulu bersih dan mengkilat.
Bentuk Kaki
- Bentuk kaki normal.
- Kaki lurus dan kuat.
- Tumit tinggi.
Kesuburan
- Calon pejantan berasal dari keturunan kembar.
- Alat kelamin kenyal dan dapat ereksi.
- Buah zakar normal (ada buah, sama besar dan kenyal).
Penampilan
- Penampilan gagah.
- Aktif, besar tenaga dan nafsu kawinnya.
Umur
- Untuk dikawinkan sebaiknya dipilih pejantan yang berumur antara 1,5 sampai 3 tahun.
Cacat Tubuh
Kambing yang mempunyai cacat tubuh jangan dipilih untuk bibit. Cacat tubuh tersebut antara lain:
- Rahang atas dan bawah tidak rata.
- Mata buta atau rabun. Untuk mengetahui ternak buta atau tidak, dapat diketahui dengan menunjuk-nunjukkan jari telunjuk di depan matanya, apabila ada reaksi dengan mengedipkan mata maka ternak tersebut tidak buta.
- Kaki berbentuk hurup X.
- Tanduk yang tumbuh melingkar menusuk leher.
- Buah zakar hanya satu atau mempunyai dua buah tetapi besarnya tidak sama.
- Adanya infeksi atau pembengkakan pada ambing/buah susu (untuk betina).
- Tumit rendah.